Rutan Enrekang Gelar Wisuda Purnabakti, Jati Diri Insan Pengayoman Tetap Terjaga

Enrekang, 13 Agustus 2024 – Ruang Aula Rutan Kelas IIB Enrekang menjadi saksi bisu momen bersejarah bagi dua insan pengayoman. Dalam rangkaian peringatan Hari Pengayoman ke-79, sebuah upacara purnabakti digelar secara virtual, menghormati jasa dan dedikasi dua pegawai yang telah mengabdikan diri selama bertahun-tahun.

Sudirman, S.H., dan Abd. Muis, dua nama yang akrab di lingkungan Rutan Enrekang, resmi menutup lembaran tugasnya sebagai abdi negara. Mereka, bersama ratusan pegawai Kementerian Hukum dan HAM lainnya, mengikuti prosesi wisuda purnabakti yang digelar secara nasional. Ini adalah bentuk penghargaan tertinggi yang diberikan negara kepada mereka yang telah mencurahkan tenaga, pikiran, dan jiwa untuk menjaga ketertiban dan kepastian hukum di Indonesia.

Bagi Rutan Enrekang, kepergian kedua purnabakti ini tentu meninggalkan kesan mendalam. Mereka bukan hanya sekadar pegawai, tetapi juga rekan, mentor, dan sosok inspiratif bagi generasi penerus. Pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki telah menjadi pondasi bagi kemajuan Rutan Enrekang.

Wisuda purnabakti bukan sekadar seremonial belaka. Ini adalah momen refleksi, di mana para purnabakti dapat menengok kembali perjalanan kariernya. Berbagai suka duka, tantangan, dan keberhasilan telah mereka lalui. Namun, semangat pengabdian tetap menyala terang, menjadi motivasi bagi mereka untuk terus berkontribusi, meski dalam kapasitas yang berbeda.

Kepala Rutan Enrekang, dalam sambutannya, menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua purnabakti. Beliau juga memberikan pesan agar mereka tetap menjaga silaturahmi dengan keluarga besar Rutan Enrekang. Purna tugas bukan berarti putus tali persaudaraan. Sebaliknya, ini adalah awal dari babak baru, di mana pengalaman dan kearifan mereka dapat dibagikan kepada masyarakat luas.

Bagi Sudirman dan Abd. Muis, purnabakti mungkin terasa sebagai akhir dari sebuah perjalanan panjang. Namun, ini juga merupakan awal dari petualangan baru. Mereka memiliki kesempatan untuk mengejar passion, menghabiskan waktu bersama keluarga, dan berkontribusi dalam bidang yang mereka minati.

Sebagai insan pengayoman, jiwa pengabdian tidak serta-merta hilang begitu saja ketika pensiun. Nilai-nilai integritas, kejujuran, dan disiplin yang telah tertanam selama bertahun-tahun akan terus menjadi pedoman hidup. Para purnabakti diharapkan dapat menjadi teladan bagi masyarakat, membawa semangat pengabdian ke dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan berakhirnya upacara wisuda, Rutan Enrekang memasuki era baru. Kepergian dua sosok berpengalaman tentu akan terasa. Namun, semangat pengabdian yang mereka wariskan akan terus menjadi inspirasi bagi seluruh pegawai. Rutan Enrekang berkomitmen untuk melanjutkan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik mungkin, menjaga kepercayaan masyarakat, dan mewujudkan tujuan Kementerian Hukum dan HAM.

Selamat menjalani masa purnabakti, Bapak Sudirman, S.H., dan Bapak Abd. Muis. Terima kasih atas segala dedikasi dan pengabdiannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Optimisme Baru: Kepala Rutan Enrekang Berharap pada Peningkatan Kinerja dengan Kepala Subseksi Pengelolaan yang Baru Dilantik

"Petugas Rutan Enrekang Pastikan Pelayanan Optimal untuk WBP dan Pembesuk di Hari Idul Adha"

Peringatan Harkitnas ke-116 di Rutan Enrekang: Momentum Bangkit dari Keterpurukan